blog-img

Pengertian Struktur dan Contoh Esai

user24 | Pendidikan

Pengertian Esai

Dikutip dari Wikipedia, Esai adalah suatu tulisan yang menggambarkan opini penulis tentang subjek tertentu. Adapun menurut KBBI, Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Dapat disimpulkan bahwa, Esai adalah tulisan yang didalamnya berisi tentang opini/pendapat penulisnya terhadap suatu masalah. Penulisan esai ini bersifat subjektif, artinya sesuai dengan pandangan sendiri.

Struktur Esai

Esai dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

  1. Pendahuluan : berisi pengenalan atau pengantar mengenai masalah yang akan dibahas.
  2. Isi : berisi seluruh informasi dan pandangan dari penulis.
  3. Penutup : berisi kesimpulan dari masalah yang telah dibahas.

Note : Dalam menulis esai, terkadang daftar pustaka juga diperlukan untuk memperkuat data yang kita cantumkan. Daftar pustaka berisi semua sumber yang pernah kita jadikan referensi.

Contoh Esai

Berikut ini merupakan salah satu contoh esai dengan tema “Peran Bank Kalsel dalam Memajukan Usaha Kecil di Kalimantan Selatan”.

Judul : Produk Kredit Bank Kalsel sebagai Alternatif Penanganan terhadap Masalah Pengangguran

Disusun oleh : Aprilliani

Kalimantan Selatan merupakan salah satu provinsi yang memiliki tingkat pengangguran yang cukup tinggi. Pengangguran yang cukup tinggi berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap kemiskinan, kriminalitas dan masalah-masalah sosial politik juga semakin meningkat. Dengan jumlah angkatan kerja yang cukup besar, arus migrasi yang terus mengalir, serta dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini, membuat permasalahan tenaga kerja menjadi sangat besar dan kompleks.

Jika masalah pengangguran yang demikian pelik dibiarkan berlarut-larut maka sangat besar kemungkinannya untuk mendorong suatu krisis sosial. Indikator masalah sosial bisa dilihat dari begitu banyaknya anak-anak yang mulai turun ke jalan. Mereka menjadi pengamen, pedagang asongan maupun pelaku tindak kriminalitas. Mereka adalah generasi yang kehilangan kesempatan memperoleh pendidikan maupun pembinaan yang baik.

Pengangguran di Kalimantan Selatan semakin tahun semakin meningkat. Dilansir dari Banjarbaru (Antara News Kalsel), jumlah pengangguran terbuka pada periode Februari 2018 meningkat dari 75.925 orang menjadi 84.478 orang atau dari 3,53% menjadi 3,86% dari tahun sebelumnya.

Penyebab meningkatnya jumlah pengangguran ini dikarenakan minimnya lapangan kerja yang tersedia. Banyak siswa SMA atau sederajat yang tidak mendapat pekerjaan setelah mereka lulus. Terlebih dari itu, sarjana pun juga banyak yang menganggur. Mereka menjadi salah satu komponen pembentuk angkatan kerja di Kalimantan Selatan. Menurut Kepala Badan Pusat Statistik Kalsel, Diah Utami, jumlah angkatan kerja di Kalimantan Selatan pada bulan Februari 2018 mencapai 2.190.811 orang telah mengalami kenaikan sebesar 1,78% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebanyak 2.152.412 orang. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa sebanyak 38.399 orang telah menambah status angkatan kerja yang terdiri dari penduduk yang bekerja dan pengangguran. Hal ini tentu membuat masyarakat harus memutar otak untuk menciptakan lapangan kerja sendiri karena tidak bisa hanya berpangku tangan mengharapkan lapangan kerja dari pemerintah yang memang telah menciptakan lapangan pekerjaan namun masih dianggap tidak cukup untuk menampung banyaknya penduduk yang belum mendapat pekerjaan.

Untuk menciptakan lapangan kerja sendiri, masyarakat harus memiliki sumber daya manusia yang handal dan bisa memberikan solusi efektif untuk setiap permasalahan yang ada dalam penciptaan lapangan kerja tersebut. Selain itu, hal penting yang harus dimiliki oleh masyarakat yaitu modal. Kebanyakan masyarakat tidak dapat membuka usaha sendiri karena kurangnya modal yang mereka miliki. Mereka berpendapat bahwa mereka tidak bisa mendapatkan modal untuk membuka usaha walaupun usaha kecil dengan waktu yang singkat. Pendapat seperti itu membuat masyarakat malas untuk mencari informasi agar dapat membuka usaha sendiri. Namun, dengan adanya produk kredit dari Bank Kalsel dan melalui sosialisasi produk-produk tersebut, mereka dapat mengetahui bahwa ada peluang bagi mereka agar dapat menciptakan lapangan kerja baru yaitu dengan meminjam dana dari Bank Kalsel.

Sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Kalimantan Selatan, Bank Kalsel turut aktif mendukung kemajuan dan perkembangan sektor riil di Kalimantan Selatan termasuk di segmen usaha kecil. Dengan meluncurkan produk kredit dalam bentuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang terdiri dari Kredit Banua Mikro, Kredit Banua Ritel, Kredit Banua Peduli dan Kredit Wira Usaha serta salah satu produk kredit dalam bentuk Kredit Umum yaitu Cash Collateral Credit, masyarakat dapat meminjam dana untuk modal usaha mereka. Adapun produk kredit UMKM hanya dapat digunakan oleh perseorangan, kelompok atau koperasi yang telah menjalankan usaha. Sedangkan untuk produk Cash Collateral Credit dapat digunakan untuk seluruh anggota masyarakat yang memiliki simpanan (Giro, Tabungan dan Deposito) walaupun belum memiliki usaha.

Produk kredit ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja di wilayah Kalimantan Selatan. Dengan modal pinjaman dari produk kredit Bank Kalsel, masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan ataupun modal untuk usaha dapat membuka usaha kecil-kecilan melalui produk Cash Collateral Credit, sebagai contoh membuka kedai ataupun warung makan. Jika usaha yang di buka kreditur tersebut membutuhkan banyak tenaga kerja, maka ia akan membuka lowongan pekerjaan. Hal itu menjadi salah satu alternatif lapangan pekerjaan baru untuk menyerap tenaga kerja sekaligus mengurangi intensitas pengangguran di Kalimantan Selatan.

Selain itu, tenaga kerja juga dapat diserap dengan memajukan usaha kecil yang sudah ada. Adapun untuk memajukan usaha tersebut, mereka juga harus memiliki modal tambahan yang bisa mereka dapatkan dari pinjaman dana pada Bank Kalsel. Mereka dapat menggunakan produk kredit UMKM untuk menambah modal usaha. Jika usaha mereka memiliki kemajuan yang pesat, maka mereka dapat menyimpan uang atau hasil keuntungan yang mereka peroleh di bank tersebut dan mereka akan mendapatkan bunga. Bunga tersebut bergantung pada besarnya simpanan, bagi pemilik rekening yang memiliki tingkat simpanan yang tinggi maka akan mendapatkan persentasi bunga yang tinggi pula. Simpanan dan bunga yang mereka dapatkan bisa mereka gunakan kembali untuk menambah modal usaha demi kemajuan yang lebih pesat lagi. Setelah usaha mereka memiliki kemajuan yang pesat, mereka bisa membuka cabang untuk usaha mereka di berbagai daerah. Cabang-cabang itu akan menjadi lapangan kerja baru bagi masyarakat di daerah setempat. Setiap cabang usaha tersebut dapat menyerap tenaga kerja yang ada di wilayahnya. Oleh karena itu, semakin besar usaha maka tenaga kerja yang dibutuhkan juga semakin banyak. Dan semakin banyak tenaga kerja yang dibutuhkan maka semakin sedikit juga pengangguran yang ada. Dengan demikian, kemajuan usaha juga dapat mengurangi intensitas pengangguran di Kalimantan Selatan.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pengangguran di Kalimantan Selatan terus meningkat. Pengangguran menyebabkan masalah-masalah sosial yang akan dihadapi oleh masyarakat seperti munculnya kemiskinan, gangguan psikologi, tindak kejahatan dan kriminal, serta menyebabkan tingkat pendapatan nasional menurun. Jika dibiarkan terus-menerus maka pengangguran akan berdampak buruk dan menimbulkan masalah serius terhadap kesejahteraan bangsa. Oleh karena itu, untuk mengatasinya kita memerlukan sumber daya manusia yang handal dan lapangan kerja yang memadai untuk menampung penduduk yang belum memiliki kesempatan kerja, kita juga memerlukan pengusaha-pengusaha baru yang berani mengambil resiko untuk menciptakan lapangan kerja sendiri melalui produk Cash Collateral Credit demi berkurangnya pengangguran di Kalimantan Selatan. Selain itu, kita juga harus memajukan usaha kecil yang sudah ada agar usaha tersebut dapat menyerap banyak tenaga kerja di berbagai daerah, untuk memajukan usaha tersebut mereka membutuhkan modal tambahan. Adapun salah satu alternatif untuk menambah modal usaha mereka, yaitu melalui produk kredit UMKM dari Bank Kalsel karena produk tersebut memang bertujuan sebagai tambahan modal usaha produktif, untuk meningkatkan kapasitas daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Aprilliani.2019.Laporan Praktik Kerja Industri Bank Kalsel Cabang Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah:15-16

https://ngurahobelixs.blogspot.com/2016/06/makalah-pengangguran-di-indonesia.html

http://www.bankkalsel.co.id/index.php/kredit-umum/kredit-investasi

https://kalsel.antaranews.com/berita/66547/jumlah-pengangguran-kalsel-naik-8553-orang

https://kalsel.bps.go.id/quickMap.html

http://www.turc.or.id/wp-content/uploads/2018/06/BPS_Berita-Resmi-Statsitik_Keadaan-Ketenagakerjaan-Indonesia-Februari-2018.pdf

http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/10/17/bank-kalsel-gelar-pelatihan-usaha-target-100-pelaku-usaha-mikro

http://www.bankkalsel.co.id/index.php/profil/galeri-kegiatan/458-bank-kalsel-luncurkan-produk-ukm

 

Catatan Kamus :
  • Referensi : sumber acuan
  • Alternatif : pilihan di antara dua/beberapa kemungkinan
  • Migrasi : perpindahan penduduk
  • Indikator : petunjuk ; keterangan
  • Kriminalitas : berkaitan dengan kejahatan
  • Efektif : dapat membawa hasil
  • Sektor Riil : bagian nyata
  • Segmen : bagian ; golongan
  • Kreditur : orang yang memberikan kredit
  • Intensitas : tingkat/ukuran
  • Kapasitas : daya tampung/serap

Semoga bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan ya teman-teman...

Bagikan Ke:

Populer